profesi

Rabu, 20 Maret 2013

HADAPI UJIAN DENGAN PENUH KESABARAN



Apa yang disebut dalam bahasa kita sebagai “ujian” atau “cobaan” disebutkan dalam ragam redaksi dalam al-Qur’an misalnya, “ibtilâ”, “fitnah”, “tamhish.” Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam al-Qur’an berfirman: Aku mencipta manusia supaya Aku menguji di antara mereka siapa yang paling baik amalnya. “Yang menciptakan mati dan hidup supaya Dia mengujimu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Qs. Al-Mulk [67]:2)
Allah menyediakan kedudukan tertentu di surga bagi hamba hambanya yang beriman; bukan karena amal mereka melainkan karena ujian dan cobaan yang mendera mereka. Oleh karenanya Allah menyiapkan bagi mereka sebab-sebab yang akan mengantarkan mereka kepada ujian dan cobaan itu.  Ada tingkatan iman yang tidak bisa dicapai oleh seorang hamba dengan amalnya. Ia hanya akan mencapainya dengan ujian dan cobaan. Allah berkehendak untuk meningkatkan imannya maka Allah pun menetapkan ujian dan menolongnya untuk bersabar dan teguh menghadapinya. Jadi, ini merupakan rahmat dariNya bagi sang hamba
Seperti saat dahulu masih duduk dibangku sekolah , pada saat akhir kelas dihadapi dengan ujian akhir sekolah. karna kesabaran dan kesunguhan dalam menjalankan ujian tersebut maka luluslah kemudian dapat melanjutkan ketingkatan selanjutnya yang lebih tinggi lagi.
Kalaulah bukan karena kesabaran Yusuf As saat digoda dan saat dipenjara, ia tidak akan mndapatkan panggilan, “Wahai yang terpercaya.” (QS Yusuf :46).
Dalam kehidupan ini kita pasti dihadapi oleh berbagai ujian. semakin tinggi iman seseorang maka semakin tinggi ujian yang akan dihadapi
Dalam hadits sahih Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Orang yang paling banyak mendapat cobaan adalah para nabi, kemudian orang-orang shaleh, dan selanjutnya orang-orang yang memiliki derajat yang tinggi dalam agama. Karena seseorang diberikan cobaan sesuai dengan kualitas agamanya. Jika agamanya teguh, maka ia mendapatkan tambahan cobaan.”
Tentunya, Allah Maha Adil dan Maha Sabar dalam menghadapi hamba-hamba-Nya. Allah tidak akan pernah membebani seorang hamba melebihi kemampuan hamba tersebut.
Sebagaimana Firman Allah , yang artinya ,” Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kemampuannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran dan mereka tidak dianiaya ,” (Qs. Al-Mu’minun : 62).
Jika kita mengetahui maksud ujian tersebut diberikan maka kita harus dapat menghadapinya dengan penuh kesabaran dan ketugahan hati
kesabaran merupakan salah satu sifat sekaligus ciri orang mukmin, sebagaimana hadits yang riwayatkan imam Muslim yang artinya: “Sungguh menakjubkan perkara orang yang beriman, karena segala perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kenikmatan, ia bersyukur karena (ia mengatahui) bahwa hal tersebut adalah memang baik baginya. Dan jika ia tertimpa musibah atau kesulitan, ia bersabar karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut adalah baik baginya.”